JUDUL
KOMPETENSI
|
DIAGRAM WEARING PENGAPIAN
|
KRITERIA
UNJUK KERJA
|
Mampu menerangkan & menunjukkan cara
system pengapian dari awal sampai akhir
|
- NAMA* KOMPONEN DAN GAMBAR BERSERTA FUNGSINYA :
- ACCU/BATERAI :
Menyediakan arus
listrik tegangan rendah (biasanya 12 V) .
- IGNITION COIL/SEKUNDER COIL :
Menaikkan tegangan
yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang diperlukan
untuk pengapian .
- KUNCI KONTAK :
Untukmemutuskan &
menyambung arus listrik.
- BREAKER POINT/
PLATINA :
Memutuskan arus
listrik & menghubungkan arus listrik .
- CAPASITOR/
CONDENSER :
Untuk menyimpan
arus listrik & membuang arus listrik sementara .
- ROTOR :
Untuk membagikan
arus listrik ke tiap* busi sesuai FO .
- BUSI : Untuk mengeluarkan arus listrik menjadi loncatan bunga api .
- KRITERIA HASIL URUTAN PEKERJAAN :
Arus listik tegangan rendah (12 V ) dibaterai menuju
ke kontak dan diteruskan masuk ke coil ( + ) melewati
kumparan primer & keluar menuju coil ( - )kemudian
menuju ke distributor, didalam distributor terhubung oleh platina &
condenser disaat platina menutup arus listrik yang dari dibaterai
baterai menuju ke massa/ ( - ), dan saat platina membuka akan terjadi
induksi magnet listrik (electromagnetic induction ) mengakibatkan
kenaikan tegangan /terjadi induksi tegangan tinggi pada sekunder coil
yang tadinya 12 V menjadi 10.000-12.000 KVkemudian
kumparan sekunder yang diteruskan kerotor untuk dibagikan ke
masing-masing busi di dalam silinder sesuai urutan pengapiaan (
firing order ).
JUDUL
KOMPETENSI
|
PEMELIHARAAN &
PENYETELAN MESIN/ ENGINE TUNE-UP
|
KRITERIA
UNJUK KERJA
|
PEMELIHARAAN, PEMERIKSAAN
& PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN
|
- NAMA* KOMPONEN DAN GAMBAR BERSERTA FUNGSINYA :
- BATERAI/ACCU :
Sumber arus
listrik tegangan rendah ( biasanya 12 V ) untuk ignition coil.
- IGNITION COIL :
Menaikkan tegangan
yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang diperlikan
untuk pengapian.
- KUNCI KONTAK :
Untukmemutuskan &
menyambung arus listrik.
- CAM( NOK ) :
Membuka breaker
point ( platina ) pada sudut crankshaft ( poros engkol )
yang tepat untuk masing* silinder.
- BREAKER POINT/
PLATINA :
Memutuskan arus
listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil
untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan
sekunder dengan jalan/cara induksi magnet
listri (
electromagnetic induction ).
- CAPASITOR/ 9. VACUUM ADVANCER :
CONDENSER
: Memajukan saat pengapian sesuai
Untuk menyimpan
arus listrik & dengan beban mesin ( vakum
membuang arus
listrik sementara . intake manifold ).
- ROTOR : 10. DISTRIBUTOR CAP :
Untuk membagikan
arus listrik tegangan tinggi untuk Membagikan arus listrik
tegangan
Masing* busi
sesuai FO . tinggi untuk masing* silinder.
- BUSI : Untuk mengeluarkan arus listrik tegangan 11. KABEL TEGANGAN TINGGI :
tinggi menjadi loncatan bunga api. Mengalirkan arus listrik ke
busi.
- KRITERIA HASIL URUTAN PEKERJAAN :
Jika kunci kontak diputus maka
arus primer dari baterai/accu akan mengalir ke coil pengapian,
kemudian ke platina & massa. Apabila platina terbuka maka aliran
arus primer tertutup, hal ini mengakibatkan hal* sbb :
- Pada kumpara sekunder timbul arus listrik induksi tegangan tinggi ( 10.000-12.000 ), pada motor 2 silinder/1 ( tunggal ) arus ini langsung mengalir ke busi, sedangkan pada motor dengan silinder banyak, arus yang mengalir ke busi melalui pembagian arus listrik ( menyesuaikan fering order ).
- Pada kumparan primer timbul arus listrik induksi sendiri dengan ( 360 V-400 V ), arus ini mengalir & di samping sementara didalam kondensor. Apabila platina menutup kembali, maka muatan listrik yang ada didalam kondensor akan mengalir ke rangkaian arus primer, sehingga aliran arus listrik primer menjadi penuh. Pada waktu memutus arus terbuka kembali maka arus listrik induksi yang terjadi pada kumparan sekunder sudah cukup besar. Untuk mematikan mesin dapat dilakukan dengan memutuskan aliran arus listrik primer melalui kunci kontak.
JUDUL
KOMPETENSI
|
PERAWATAN MESIN ( ENGINE
TUNE-UP )
|
KRITERIA
UNJUK KERJA
|
MAMPUK UNTUK MENGENAL /
MENJELASKAN, MERAWAT & MEMPERBAIKI SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
|
- NAMA* KOMPONEN DAN GAMBAR BERSERTA FUNGSINYA :
- TANGKI BAHAN BAKAR/fuel tank :
Sebagai
tempat menampung bahan bakar.
- POMPA BENSIN/FUEL PUMP :
Untuk
memompa bahan bakar dari tangki menujunke karbulator.
- SARINGAN BENSIN/FUEL FILTER :
Untuk
menyaring timah*, logam yang berasal dari bensin.
- KARBULATOR :
Untuk
mencampurkan bahan bakar & udara.
- SARINGAN UDARA :
Untuk
menyaring udara yang masuk ke karbulator.
- SILINDER :
Sebagai
tempat terjadinya pembakaran.
- SALURAN BUANG/EXHAUST :
Untuk
saluran sisa hasil pembakaran.
- KRITERIA HASIL URUTAN PEKERJAAN :
Bahan bakar pada tangkimengalir
ke karbulator karena letak tangki dibawah dan karbulator diatas maka
bahan bakar harus dihisap melalui pompa bensin, yang sebelumnya di
saring terlebih dahulu oleh saringan bensinkemudian
mengalir ke karbulator, untuk di campurkan dengan udara dan bensin
yang telah di saring oleh saringan udarakemudian
di alirkan ke masing* silinder untuk pembakaran ( usaha )kemudian
hasil pembakaran dibuang melalui saluran buang/exhaust manifold.
JUDUL
KOMPETENSI
|
PEMERIKSAAN BATERAI/ACCU
|
KRITERIA
UNJUK KERJA
|
MAMPU MENERAPKAN, MEMAHAMI &
MEMERIKSA KONDISI BATERAI/ACCU DARI FISIK, TEGANGAN
JENIS,ELEKTROLOK SERTA MENGETAHUI TATA CARA PENGISIAN DAN
PENGOSONGAN
|
- NAMA* KOMPONEN DAN GAMBAR BERSERTA FUNGSINYA :
CARA :
PENGOSONGAN
PENGISIAN
Sistem cepat
Sistem lambat
Pengukuran
tegangan arus balik.
Pengukuran
berat jenis cairan elektrilit.
Kondisi plat
baterai/accu.
- KRITERIA HASIL URUTAN PEKERJAAN :
- Pengosongan baterai/ACCU: Bila dilakukan pengosongan baterai/accu apabila terjadi kotoran besi/logam yang masuk ke dalam baterai/accu, temperature tinggi akan mempercepat pengosongan apabila kurang pemeliharaan, uap asap sulfat yang akan berkembang selama pengisian.
- Pengisian lambat : Pengisian dengan kecepatan rendah untuk waktu yang lama hingga terisi penuh & memakan waktu 12-24 jam. Apabila berat jenis elektrolit tidak mencapai batas normal.
- Pengisian cepat : Pengisian dengan kecepatan arus tinggi dalam waktu yang singakt besar arus yang dialirkan antara 40 Amper sampai dengan 60 Amper dalam waktu 15-45 menit hal ini yang harus diperhatikan adalah suhu elektrolit, selama pengisian jangan sampai melebihi 120 derajat ( F ), karena kenaikan suhu elektrolit yang cepat dapat menyebabkan kerusakan pada sel baterai/accu.
- Memeriksa berat jenis elektrik : Cara melakauakan besar jenis elektrolik ini adalah dengan mengukur berat jenis elektrolik dengan hydrometer/thermometer sebagai petunjuk suhu elektrolik hydrometer sudah di kalibrasi untuk mengukur berat jenis elektrolit pada suhu 80 derajat ( F ).
- Kondisi fisik baterai/ACCU : Beberapa kondisi fisik yang dapat menyebabkan baterai rusak, yaitu :
- Ikatan terlalu kencang dan longgar
- Kotak baterai/accu dan tutup baterai/accu rusak
- Kotoran akibat pensulfatan pada terminal
- Elektrolit yang sedikit
Mengukur
dengan cara menggunakan avometer dengan menempatan kutub positif ( +
) dan kutub ( - ) dan tegangan pada baterai 12 V harus menunjukkan 12
V arus pada baterai dapat naik dengan sendirinya pada saat terjadi
pengisian pada baterai/accu.
JUDUL
KOMPETENSI
|
SISTEM PELUMASAN PADA
MESIN
|
KRITERIA
UNJUK KERJA
|
MAMPU MEMAHAMI DAN
MELAKSANAKAN PERAWATAN/PERBAIKAN SISTEM PELUMASAN
|
- NAMA* KOMPONEN DAN GAMBAR BERSERTA FUNGSINYA :
KETERANGAN :
- Bantalan/bearing
- Oli dalam bak engkol/carter
- Pompa oli
- Saringan oli
- Saluran oli bertekanan tinggi
- Saringan awal
FUNGSI SISITEM PELUMAS : Mencegah
keausan, mengurangi panas yang berlebihan, mengurangi gesekan dan
mencegah suara berisik yang ditimbulkan oleh permukaan yang
bersinggungan/bergesekan , mencegah korosi, membersihkan kotoran.
- KRITERIA HASIL URUTAN PEKERJAAN :
- Jenis* pompa oli :
Pompa
pelumas jenis roda gigi
Pompa
pelumas jenis sertifugal
Pompa
peliumas jenis player
- Bagian * yang perlu mendapatkan pelumasan :
~
Dinding silinder, torak, cincin torak & pena torak
~
Poros engkol beserta bantalannya
~
Mekanisme katup
~
Rantai timing ke poros pompa
- Prinsip kerja system pelumasan :
Oli/pelumas
yang ditampung dalam carter
di pompa oleh piompa oli yang sebelumnya oli telah disaring oleh
saringan awalkemudian
oli dialirkan menuju ke filter oli/saringan oli pompa oli
kemudian pelumasan disalurkan ke saluran* melalui saluran oli
bertekana tinggi proses tersebut berlangsung selama mesin/engine
dalam keadaan hidup.
-
JUDUL KOMPETENSISISTEM PENDINGIN PADA MESIN
-
KRITERIA UNJUK KERJAMEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN & PERBAIKAN SISTEM PELUMAS
- NAMA* KOMPONEN DAN GAMBAR BERSERTA FUNGSINYA :
- TUTUP RADIATOR :
Untuk
mengefektifkan radiator.
- RADIATOR :
Untuk
memancarkan panas yang berasal dari cairan hanagat pada block
silinder dan kepala silinder .
- TERMOSTAT :
Untuk
bekerja dan membuka katub selang yang menuju selang atas radiator.
- WATER JAKET :
Untuk
menyerap panas yang berasal dari block silinder dan kepala siliinder.
- TALI KIPAS :
Untuk
memindah tenaga dan putaran dari puli poros engkolmmenuju puliu kipas
untuk kipas mekanik.
- KIPAS :
Untuk
menarik udara dari lubang* radiator.
- KRITERIA HASIL URUTAN PEKERJAAN :
Mesin hidup, temperature masih
normal. Apabila mesin mulai temperature naik ( panas ) termostat akan
membuka bila suhu sudah mencapai 80-90 derajat ( c ) apabila suhu
belum mencapai suhu yang ditentukan termostat akan menutup sehingga
akan terjadi sirkulasi pendek, hal itu air pendingin tidak melewati
radiator melainkan lewat saluran by pass & kembali mentel/water
jaket. Hal itu bertujuan agar temperatu kerja mesin cepat
tercapaikemudian
cairan panas mengalir melalui selang atas dan turun ke
radiatorkemudian
cairan panas itu didinginkan dengan kipas pendingin yang digerakkan
oleh V-belt lalu
setelah dingin/diturunkan temperaturnya di radiator di hisap oleh
pompa pendingin untuk disalurkan kembali ke mantel air/water
jaketsirkuit
ini berlangsung sampai mesin hidup.
JUDUL
KOMPETENSI
|
PENYETELAN KATUP
|
KRITERIA
UNJUK KERJA
|
SISWA MAMPU MEMAHAMI,
MEMELIHARA & MAMPU MELAKSANAKAN PENYETELAN KATUP
|
- NAMA* KOMPONEN DAN GAMBAR BERSERTA FUNGSINYA :
- VALVE :
Untuk
membuka dan menutup saluran hisap & saluran buang.
- ROCKER ARM :
Untuk
menekan ke atas oleh batang penekan, katup akan tertekan dan membuka.
- CAMSHAFT :
Untuk
membuka dan menutup katup hisap & katup buang sesuai timing (
saat ) yang ditentukan.
- LASH ADJUSTER :
Untuk
menekan rocker arm.
- CAM :
Untuk
menggerakkan rocker arm/ untuk menekan katup.
- KRITERIA HASIL URUTAN PEKERJAAN :
LANGKAH*
PENYETELAN KATUP :
- Buka tutup kepala silinder
- Putar pully sampai mencapai top 1 ( 360 derajat )
- Kemudian katup yang dapat disetel adalah katup hisap & buang pada silinder 1, kemudian katup buang silinder 2 dan katup hisap silinder 3
- Setelah katup* tersebut selesai disetel, kemudian putar kembali pully sampai posisi top 4 ( 360 derajat )
- Setelah pada posisi top 4, aturlah katup hisap & buang pada silinder 4, kemudian katup buang silinder 3, dan katup hisab silinder 2
- Setelah semua katup disetel, pasang kembali tutup kepala silinder
JUDUL
KOMPETENSI
|
ENGINE TUNE - UP
|
KRITERIA
UNJUK KERJA
|
|
- NAMA* KOMPONEN DAN GAMBAR BERSERTA FUNGSINYA :
PENGUKURAN
TUNE
– UP ENGINE
- Alat* yang dipergunakan :
- Kunci satu ( 1 ) set
- Fender cover dan jok cover
- Obeng ( + ) dan ( - )
- Tang satu satu ( 1 ) set
- Multitester
- Kompresor
- Puller
- Radiator cap tester
- Thickness gauge/feeler gauge
- Spring scale
- Dwell tester
- Hidrotester
- Timing light
- KESELAMATAN KERJA :
Sebelum
melaksanakan tune – up engine pasang fender cover dan jok cover
terlebih dahulu, setelah itu lepas kutup negative ( - ) lalu
dilanjutkan lepas kutup positif ( + ) dari baterai/accu.
- LANGKAH* KERJA :
- Buka cap mesin
- Pasang fender cover dan jok cover
- Lepas kutup negative lalu dilanjutkan kutup positif dari baterai/accu
- Lepas filter udara dan fuel filter/saringan bensin
- Lepas masing* busi
- Lepas tutup distributor dan kabel tegangan tinggi
- KOMPETENSI YANG DIKERJAKAN SAAT TUNE – UP ENGINE :
- Pemeriksaan baterai/accu
- Pemeriksaan system pengapian
- Pemeriksaan system pelumas
- Pemeriksaan system katup
- Pemeriksaan system bahan bakar
- Pemeriksaan system pendingin
- LANGKAH* PEMERIKSAAN :
- System pengapian
- Baterai/accu : Berat jenis elektrolit 1,25 – 1,27 pada 20° C
Cara
mengukur berat jenis elekrtolit dengan menggunakan
hidrotester
dan lihat dengan mata sesuai dengan spesifikasi diatas
Tinggi elektrolit sampai garis full/low
Cara
menggukur tinggi elektrolit dengan lihat dengan mata sampai batas
full/low
Terminal dibersihkan
Cara
membersihkan terminal baterai/accu dengan sikat kawat kalau tidak
ada amplas/air panas
Kotak/casing c/ retak atau melembung
Cara
mengecek kotak/casing dengan meraba/melihat kotak
(baterai)
- Coil : Tegangan primer
Tahanan ( tanpa internal resistor ) 1,3 – 1,6
Tahanan ( dengan internal resistror ) 1,5 – 1,9
Cara
memeriksa tegangan primer dengan menggunakan multitester sesuai
dengan spesifikasi diatas
Tegangan sekunder
Tahanan ( tanpa internal resistor ) 10,7 – 14,5
Tahanan ( dengan internal resistor ) 13,7 – 18,5
- Distributor : Sudut dwell 52° ± 6°
Cara
memeriksa sudut dwell dengan menggunakan timing light dan lihat
dengan mata
Celah udara 0,20 – 0,40 mm cara
memeriksa celah udara dengan menggunakan obeng ( - ) dan
( + ), feeler gauge dengan spesifikasi diatas
Celah rubbing blok 0,4 – 0,5 mm
Cara
memeriksa celah rubbing blok dengan menggunakan feeler gauge dengan
spesifikasi diatas
Saat pengapian 5°
± 2° sebelum
TMA
Cara
memeriksa saat pengapian dengan menggunakan timing light saat rpm
900
- Kabel tegangan tinggi : Kabel busi - 25 perkabel cara memeriksa kabel busi dengan menggunakan multitester sesuai dengan spesifikasi diatas
- Busi : Celah busi - U : 0.8 mm
U
– 11 : 1,1 mm
PRES :
0.9 mm
Cara
memeriksa celah busi dengan menggunakan penyetel busi
Sesuai
dengan spesifikasi diatas
Kondisi elektroda patah/kocak
Cara
memeriksa kondisi elektrida dengan melihat dengan mata dan
Menggerakkan
dengan jari
- System pendingin
:
Tinggi air pendinggin sampai garis full/low
Cara
memeriksa tinggi air dengan melihat dengan mata batas garis
Full/low
atau menyelupkan jari
Tali kipas defleksi 10 kg/7 – 11 mm
Cara
memeriksa tali kipas dengan menggunakan spring scale
Sesuai
dengan spesifikasi diatas
Priksa kebocoran 118 kpa ( 1,2 kg/cm –17,1 kg/cm )
Cara
memeriksa kebocoran air pendinggin dengan menggunakan
Radiator
cap tester sesuai dengan spesifikasi diatas
Tekanan pembuka katup
STD 0,75 – 1,05 kg/cm
limit 0,6 kg/cm
Cara
memeriksa tekanan katup dengan menggunakan radiator cap
Tester
sesuai dengan spesifikasi datas
Priksa kualitas air pendingin baik/buruk
Cara
memeriksa kualitas air pendingin dengan membuka keran
Kuras
radiator
Selang pendingin c/retak* atau tidak
Cara
memeriksa dengan melihat dengan mata dan meraba dengan
Jari
- System pelumas
- : Periksa kualitas pelumas baik/buruk
Cara
memeriksa kualitas oli dengan tarik tongkat pengukur dan lihat
dengan Mata apakah baik/buruk
Periksa tinggi pelumas sampai garis full/low
Cara
memeriksa tinggi oli dengan tarik tongkat pengukur dan lihat dengan
Mata samapi garis full/low
- System bahan bakar
- Saringa udara/filter udara: Bersihkan elemen baik/jelek
Cara memeriksa elemen udara dengan kompresor bersihkan
Elemen*nya/lihat dengan mata apakah baik/jelek
- Karbulator : Priksa katup tortel
Cara
memeriksa katup tortel dengan membuka penuh pada waktu pedal gas
ditekan penuh
Pemeriksaan pompa percepatan
Cara
memeriksa pompa percepatan dengan melihat mata bensin harus muncrat
ke luar dari jet pada Waktu katup troltel terbuka
Cuk
biasa
Cara
memeriksa cuk biasa dengan mesin dalam keadaan dingin, suhu air
pendingin harus dibawah 30°
C dan lepaskan selaang vakum dari pembuka cuk
- Putaran idle : 2K, 3K – H, 4K M/T 750 Rpm
4K (Kf ) 600 Rpm
5K (Kf ) 750 Rpm
- Tekanan kompresi : STD pada 250 Rpm 11kg/cm
Limit 9,0 kg/cm
STD ( 5k ) 12,6 kg/cm
Limit 9,5 kg/cm
- Konsentrasi CO : 3K – H dan 4K 0,5 – 1,5 % system HCI mati
4K
( Kf ) 1,5 – 2,5 %
system HCI mati
5K
( Kf ) 1,0 ± 0,5 %
system HCI mati
Cara
memeperbaiki tekanan kompresi dengan perbedaan tekanan antara
silinder Kurang dari 1,0 kg/cm
- System katup
- Katup hisap : celah katup
saat
panas 0,20 mm
saat dingin 0,13 mm
- Katup buang : Celah katup
saat panas 0,30 mm
saat dingin 0,23 mm